Diari Hatimu.
 

Biarkan aku
Menjalin asmara dengannya
Yang ku cinta
Jangan ku dihalang
Walaupun pedang bukan penghalang

Gelora rindu
Buat ku merasa terseksa
Jauh darinya
Andai ku punya sayap
Kau di  bulan akan ku jelang

Kasihku dengarlah suara hatiku
Kata hati ini
Hanya dirimu seorang
Yang ku sayang

*   Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku
Pusikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan

Gelora rindu
Buat ku merasa terseksa
Jauh darinya
Andai ku punya sayap
Kau di  bulan akan ku jelang

*   Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku

Pusikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan

*   Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku

Pusikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan

Biarkan aku
Menjalin asmara dengannya
Yang ku cinta
Jangan ku dihalang
Walaupun pedang bukan penghalang

                                                     Kesilapanku Keegoaanmu

Besar kesilapanku
Besar lagi kesilapanmu
Hampa yang kau rasakan
Hampa lagi perasaanku
Kau cuba menyatakan aku membuat kesilapan
Yang tak mungkin kau maafkan lagi
Ku tak mungkin kau perlu di sisi

Besar kesalahanku
Besar lagi keegoaanmu
Berkali ku beri alasan
Berkali-kali kau menolaknya
Kau ingin ku menyalakan diri ini bagai lilin
Dan terbakar oleh perbuatanmu

Suasana sepi kini
Menambahkan hening di dalam hatiku
Mengadil silapku biar di jiwamu
Aku telah tiada

Di waktu begini diusik
Kenangan silam yang bertandang
Lalu ku biarkan
Ia menabahkan hati ini

Kekasihku cukup engkau buat ku begini
Luka ini usah engkau berdarahkan kembali
Aku masih cinta padamu
Aku masih setia padamu
Kembalilah engkau kepadaku seperti dahulu

Di dalam rindu ku menangis
Di dalam kalbu ku terasa
Teringatmu di kala derita yang memisahkan kita

Di dalam sendu ku berseru
Yang terukir dalam hatiku
Kekasih bukalah pintu untuk sekali ini
Aku cinta kepadamu

Kekasihku cukup engkau buat ku begini
Luka ini usah engkau berdarahkan kembali
Aku masih cinta padamu
Aku masih setia padamu
Kembalilah engkau kepadaku seperti dahulu

Di dalam rindu ku menangis
Di dalam kalbu ku terasa
Teringatmu di kala derita yang memisahkan kita

Di dalam sendu ku berseru
Yang terukir dalam hatiku
Kekasih bukalah pintu untuk sekali ini
Aku cinta kepadamu

Besar kesilapanku
Besar lagi kesilapanmu
Hampa yang kau rasakan
Hampa lagi perasaanku
Kau cuba menyatakan aku membuat kesilapan
Yang tak mungkin kau maafkan lagi
Ku tak mungkin kau perlukan lagi
Di sisi . . . .


HATI KAMA
Duet Dengan Noraniza Idris

* :
Mengindang-ngindang padi huma
Mengindang dalam tampian
Memandang-mandang hati kama
Memandang dalam renungan

Bisik-berbisik pada pekerti mulia
Risik-merisik mana lahir asal usulnya
( Ulang Rangkap * )

Mendengar suara lela lebur
Bertentangan mata panah arjuna
Terbayang senyuman bunga gugur
Siapa gerangan bagaikan betara

Adakah dia hamba sahaya
Ataupun bijak mentafsir mimpi
Mungkinkah jua benar diduga
Hingga terusik hati nurani
( Ulang Rangkap * )

Tawanlah jiwa ku
Bebaskan sayap juwita
Turutlah janji ku
Tinggalkan segenap lara
( 2 x )

Burung yang terbang
Salam utuskan salam
Pada renungan pandang
Selayang pandang

( Bukan betara ( 2 x ) )
( Atau pesona ( 2 x ) )
( Insan biasa ( 2 x ) )

( Ulang Rangkap *, **, * )

( Lagu : Pak Ngah - Lirik : Hairul Anuar Harun )                                  Jerat Percintaan 


Dalam persimpangan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam jerat percintaan
Yang tidak disangkakan

Aku sudah jadi lupa
Siapa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaanmu
Tapi apabila aku sedar diri
Siapakah aku ini
Aku bertanya sendiri
Apakah akan terjadi

Oh apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita
Untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagian.

Wajah Kekasih

Ku menyaksikan dedaun kekeringan
Gugur ke bumi gersang tiada penghuni
Tiada mentari awan kesuraman
Bagaikan waktu yang terhenti

Ku menyaksikan seraut wajah cinta
Yang kehampaan tiada lagi bermaya
Kini kehilangan sebuah harapan
Bagaikan cinta yang terkubur

Adakah mungkin untukku menghindari
Gurisan kasih luka dihati
Jiwaku resah apakah kesudahan
Kecewa ataupun bahagia

Ku yakinkan diri demi rinduku
Penawar hanya dari wajah kekasih
Walaupun rintangan datang menduga
Kutempuhinya kerana cinta membara

Oh mimpi yang terindah
Jelmaan dalam nyata
Wajah-wajah kekasih

Ku mengharapkan ikatan kemesraan
Antara kita akan terlaksana jua
Walaupun impian dalam kekaburan
Kuyakin padamu oh tuhan.                                                                       Kau Kekasih Ku

Ajai/Alam Maya
 

Indah dimata indah dijiwa yang berahi
Bagaikan direnda
Terpesona penuh asyik dan kubelai
Sisir angin yang berbisik
Buka rahsia... kau kekasih ku...
Pecahan ombak
Yang menyentuh pipi ini
Pedih...rasa… bagai di susuk oleh duri
Dan ku sapu
Kerna kabur pandanganku
dalam langkah  tarian cintamu

( korus )

Duhai malam... tiada bintang...
Menghiasi... taman kasih ini
Hanya aku... sendirian...
Tak berteman... keseorangan
Kekasih ku... hanya aku...
Yang memuja... sisa cinta ini...
Seandainya...ombak laut surut lagi…
aku pergi...   oh...
kekasihku…………………
(solo)

Seiring camar pulang... setia pada janji
Itu doa ku selama ini...
( ulang korus )
Dari mata
Dari jiwa yang berahi makin ku mengerti
Istilah percintaan ini
Moga nanti... ada seru menyatakan
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Oh kekasih ( 2X )


Nian DiHati.

Suburnya nian sukar dimadah
Mekar jiwa dilamar mimpi
kasih sepantun tulisnya sudah
hanya rindu ikatan hati...
berlumpur intan seri masih bertandang
bagai bulan dipagar bintang.....

Angin berderu ombak mengalun
melambai daun sedang rimbun
sarat dihati rindu ditanggung
airmatapun tak terbendung
Dikau ku sanjung cinta suci terulung
dijiwaku semakin ranum

Terpadamlah gundah dihati
setenangnya air dikali
hilanglah resah terpancar naluri
janji yang diikat teguh berdiri

Lafazlah sejujur hatimu
setulus halusnya   budimu.....
damaimu sesudah gerimis
bawa daku bersama meniti pelangi...

Kuyakin disana menanti
Mahligai kencana abadi
Disaluti sutera asli....
selimut cinta aroma harum kasturi

Kasihmu beraja dihati
Kasihku bertahta dijiwa
walaupun tiada dimata
cukupmu tetap sebati.....
sungguh bererti kasih dan sayang

Seribu sumpah kau tunaikan
Cinta berkurun kasih berzaman
kerana sayang ku turutkan.
Guruh dilaman umpama gurindam
mengusap dihati yang rawan.                                                                                         Sendiri
 

Bersendirian.....
Menerima hukuman
meninggalkan kau dahulu
bersulam kaku
sengaja inginkan perhatianmu

Sudikah kau terima
kesan kasih sayang yang ku semikan
untuk mu dari airmata
terlalu mengingatimu

c/o
Aku.....menyintaimu...
menyanyangimu.....
untuk selamanya

Kau bawa bahagia
didalam hidupku sebelum kau pergi
kesilapanku.....
tak tahu menilai permata

aku berjanji
tak mungkin aku khianati untuk kedua kali
andai kau kembali
menyerahkan jiwa dengan cinta suci

Aku......menyintaimu.....
menyanyangimu.......
Untuk selamanya

(repeat c/o until fade)

Purnama Merindu.

Bermaknakah tiap baris kata-kata
ataukah hanya dibibir saja
bersungguhkah rindu yang engkau pamirkan
ataukah sekadar lakunan...

# Rindu.....
telah melekat dalam hatiku
walau awan lalu.
rinduku tak berubah arah

c/o
Purnama mengambang cuma berteman
bintang berkelipan dan juiga awan
siapa tahu rindu yang mencengkam
dihati ku....

Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merayu...padamu yang sudi
Merindu ku.....
( Ulang # dan c/o )

(Purnama mengambang berbagai warna)
(Bila embun pun datang tinggal pernama)
Tinggallah aku
(sendirian)
Bertemankan malam sepi...

(aku meminta pada yang ada)
Aku merindu pada yang kasih
(aku merayu)
Padamu yang sudi memujuk

Aku meminta
(pada yang ada)
Aku merindu
(pada yang kasih)
Aku merayu
(padamu yang sudi)
Merinduku....

Hiaskanlah cinta dijari manisku
Sinarkan bagai gemerlap kencana
Tandakanlah kasih dimercu kalbu
Serikanlah purnama yang merindu...